Jambikita.id - Komunikasi dan lobi adalah hal penting dalam dunia politik. Keduanya menjadi tools yang kerap beririsan, bahkan saling melengkapi ketika kita ingin mencapai tujuan.
Kedua hal itu pula yang kemudian turut membawa hingga akhirnya, Budi Setiawan memutuskan Eko Setiawan sebagai calon Wakil Wali Kota Jambi.
Eko Setiawan, tokoh muda berdarah Jawa, 1 dari sejumlah nama yang menjalin komunikasi dengan Budi Setiawan. Budi membangun komunikasi 2 arah dengan tokoh lainnya saat menjajaki sosok calon pendamping di Pilwako Jambi ini.
Siapa saja mereka? Seperti yang ada di berita-berita. Setidaknya, ada 7 orang membangun komunikasi dengan Budi Setiawan.
Sebagai bakal calon wali kota, Budi Setiawan sadar betul, dari 7 nama itu tentu tidak semua berjodoh. Namanya saja pasangan kepala daerah, jadi satunya kepala daerah satu lagi wakil kepala daerah. Artinya, hanya satu yang akan terpilih.
Dalam bingkai itulah, sejalan dengan taglinenya “BerBudi” saya tak ingin ada yang kecewa. Bahwa politik yang abadi hanyalah kepentingan, memang sulit disangkal. Namun kembali ke komunikasi dan lobi tadi, bagaimana agar para tokoh yang saling komunikasi tidak kecewa.
Ingat seorang musuh terlalu banyak dan seribu kawan terlalu sedikit. Diplomasi BerBudi. Sebut saja begitu. Diplomasi BerBudi itulah yang Budi Setiawan bangun.
Di berita-berita Budi Setiawan mendapati bagaimana sejumlah orang dikecewakan dalam konteks ini. Itulah sebabnya kepada sahabat-sahabat yang kita saling berkomunikasi, Budi Setiawan tetap menjaga kontak dengan mereka. Bahwa, pada akhirnya Budi Setiawan harus memilih dengan berbagai macam pertimbangan.
Mereka semua orang-orang hebat, cakap di bidangnya, memiliki massa dan mempunyai komitmen untuk membangun Kota Jambi lebih baik.
Dus, akhirnya Sabtu lalu Budi Setiawan tampil ke publik bersama Eko Setiawan di Posko Pemenangan BerBudi yang diberi nama Balai Perjuangan. Duo Setiawan, Budi dan Eko. Kebetulan adanya bahwa nama belakang mereka sama, yakni Setiawan.
Eko berpengalaman duduk di DPRD Kota Jambi. Ia politisi Partai Gerindra. Partai besutan Pak Prabowo Subianto, Presiden terpilih. Kebetulan pula Partai Golkar, tempat Budi Setiawan berpolitik, turut mengusung Prabowo-Gibran pada Pilpres lalu. Kiranya ini menjadi bekal bagi kami. Terlebih PPP memberi rekomendasi kepada mereka di Pilwako ini termasuk dalam urusan memilih wakil.
Kami, Budi Setiawan dan Eko Setiawan meminta izin kepada tuo tengganai, alim ulama, cerdik pandai dan masyarakat Jambi seluruhnya. Kecik dak besebut namo, nan besak dak disebut gelar. Nan tuo kami dulukan selangkah kami tinggikan seranting. Izinkan kami untuk maju pada pemilihan Wali Kota Jambi. Kami akan merangkul semua kalangan dan membawa Kota Jambi Berbudi.
Sayo tutup tulisan ini dengan sebuah pantun:
Coba-coba menanam mumbang;
Kalau tumbuh sunting negeri;
Kalau Duo Setiawan menang;
Kita wujudkan Kota Jambi Berbudi.
Budi-Eko Is The Best, Kota Jambi BerBudi
0 Komentar