Breaking News

BI Optimistis Inflasi Jambi Tetap Terjaga Jelang Ramadan

Jambikita.id - Merujuk rilis Indeks Harga Konsumen (IHK) Badan Pusat Statistik (BPS), secara bulanan Inflasi Provinsi Jambi pada Bulan Februari 2024 mengalami inflasi sebesar 0,13% (mtm). Secara tahunan Provinsi Jambi tercatat mengalami inflasi sebesar 3,19% (yoy).

Kepala Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KpwBI) Provinsi Jambi, Warsono mengatakan perkembangan tersebut lebih rendah dibandingkan realisasi nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,37% (mtm) namun secara tahunan lebih tinggi dibandingkan laju inflasi nasional sebesar 2,75% (yoy).

"Berdasarkan komoditasnya, jenis barang/jasa yang mendorong inflasi disumbangkan oleh cabai merah, daging ayam ras, cabai rawit, kentang, dan minyak goreng," kata Warsono, Jumat (8/3/2024).

Peningkatan harga daging ayam ras diindikasi terjadi seiring meningkatnya harga jagung yang merupakan bahan baku utama pakan ayam. 

Selain itu, peningkatan harga aneka cabai didorong oleh belum masuknya masa panen di sentra produksi baik di Jawa maupun Sumatera Utara sebagai daerah pemasok utama Provinsi Jambi sehingg kebutuhan cabai dipenuhi oleh pasokan dari Kerinci dan Aceh dengan harga yang lebih tinggi dikarenakan jalur distribusi yang lebih sulit. 

Lebih lanjut, peningkatan harga kentang didorong oleh berkurangnya pasokan komoditas sehubungan dengan kondisi cuaca hujan yang menyebabkan penurunan produksi kentang. Sedangkan peningkatan harga minyak goreng didorong seiring oleh adanya kenaikan harga Minyakkita di pasar tradisional. 

Di sisi lain, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan harga bawang merah, Ikan Serai, dan Ikan Nila. Peningkatan intensitas sidak harga dan operasi pasar oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota se-Provinsi Jambi, diikuti dengan penyaluran subsidi ongkos angkut yang meningkatkan pasokan lapangan, dapat menahan harga komoditas bawang merah.

Ke depan, Jambi diperkirakan akan kembali mengalami inflasi seiring peningkatan konsumsi rumah tangga pada momentum Ramadhan dan menjelang HBKN Idul Fitri, serta masih berlanjutnya penyesuaian harga rokok akibat peningkatan tarif cukai hasil tembakau (CHT). 

Selain itu, inflasi juga diprediksi terjadi seiring peningkatan permintaan komoditas angkutan udara sehubungan dengan peningkatan permintaan masyarakat dalam rangka tren mudik pada momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri.

Dalam rangka memitigasi risiko dimaksud, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi terus melanjutkan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan serta melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah (Murah) serentak untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi. (Bjs/*)

0 Komentar

© Copyright 2022 - Jambi Kita